Fans pun menulis surat terbuka kepada ketua eksekutif Ivan Gazidis untuk meminta perubahan kebijakan transfer klub.
Dengan kondisi finansial sehat plus raupan keuntungan besar, manajemen The Gunners menyediakan anggaran transfer £70 juta dan mengklaim kini sanggup bersaing dengan tim-tim terkaya Eropa untuk menggaet bintang top.
Namun kenyataannya jauh panggang dari api. Sejauh ini satu-satunya muka baru yang telah datang ke Emirates adalah striker muda Yaya Sanogo dari AJ Auxerre, itu pun dengan bebas transfer, sedangkan sederet nama beken yang semula santer dihubung-hubungkan dengan Arsenal malah pindah ke klub lain. Selain Gonzalo Higuain, Luiz Gustavo menjadi contoh terbaru.
Meski sebagian fans tetap loyal berdiri di belakang Arsene Wenger, tak sedikit pula yang menyuarakan protesnya dalam laga melawan The Villans. Kini, "Black Scarf Movement" (BSM), salah satu kelompok suporter resmi dengan anggota lebih dari 4.000 orang, mengajukan komplain tertulis kepada Gazidis.
"Jangan salah, jika tak ada perbaikan signifikan di skuat dalam beberapa pekan ke depan, kemarahan yang bertambah besar di tribun akan sulit diatasi," demikian kutipan surat resmi BSM.
"Belum pernah ada atmosfer beracun seperti ini di Arsenal selama 30 tahun dan dewan direksi hanya diam saja, sementara keadaan telah berubah dari buruk menjadi parah. Saya yakin Anda [Gazidis] menyadari bahwa ini tak boleh terus terjadi."
"Satu-satunya hal positif musim panas ini adalah pelepasan banyak pemain yang secara umum dianggap sebagai 'kayu mati', dan sewajarnya ini mendatangkan lebih banyak uang untuk investasi dalam tim. Tapi dengan kepergian pemain-pemain ini, secara virtual tak ada pergerakan yang datang ke arah sebaliknya dan sekarang kami mempunyai skuat yang amat kurang dalam kedalaman dan pengalaman. Bahkan skuat yang didaftarkan untuk Liga Champions pekan lalu ditambal dengan bocah-bocah."
"Sebagai grup kami telah cukup lama mengkhawatirkan bahwa dewan direksi yang menjalankan klub ini telah kehilangan pandangan tentang makna sejati bahwa kami adalah Arsenal Football Club, bukan sebuah bisnis yang murni terfokus pada meraih keuntungan dari tahun ke tahun."
"Anda mungkin telah melihat hasil dari survei akhir musim kami, yang mendukung Arsene Wenger tapi dengan 70 persen menyatakan dia memiliki kontrol terlalu besar dalam negosiasi transfer dan menetapkan level gaji di klub. Survei yang sama mengungkapkan bahwa 87 persen fans merasa dewan direksi Arsenal saat ini telah kehilangan sentuhan dengan perasaan di antara fans, dan 73 persen merasa kurang dihargai oleh klub sejak kami pindah stadion."
"Di bulan Juni menyusul pernyataan Anda, fans dipenuhi harapan tapi apa yang terjadi setelah itu? Sekali lagi kami menghabiskan musim panas sambil gemetar sementara yang lain di sekitar kami telah memperkuat skuat, dan sekali lagi kami memulai musim dengan mengejar tim lain. Dengan lima laga kompetitif sebelum jendela transfer ditutup, terdapat kans besar bahwa musim kami mungkin dilanda pukulan telak sebelum kami punya kesempatan untuk bangkit, dan kekalahan akhir pekan ini dari Aston Villa seharusnya menjadi peringatan."
"Kami sekarang tengah dalam situasi fotokopi dari 2011, di mana dibutuhkan kekalahan memalukan 8-2 dari Manchester United untuk memaksakan 'gebrakan troli' di hari terakhir jendela transfer. Tentu saja saat itu terlalu terlambat. Untuk Arsenal berada dalam situasi seperti ini tak dapat diterima, dan jika terjadi dua kali dalam tiga tahun itu tak akan termaafkan."
Sementara itu, juru bicara BSM David O'Leary mengatakan: "Hal yang sudah lama menjadi perhatian Black Scarf Movement adalah keuntungan selalu disimpan dalam bisnis dan tak diinvestasikan kembali ke dalam tim. Kami telah kehilangan lebih dari 20 pemain di pramusim ini, dan meski beberapa bisa dianggap sebagai 'kayu mati', skuat sekarang amat ramping seiring bergulirnya musim baru."
"Perhatian kami selalu berkaitan dengan masalah-masalah di luar lapangan dan bukan di dalam, tapi hasil melawan Aston Villa ditambah dengan nihilnya perekrutan musim panas ini kembali membuktikan bahwa dewan direksi yang menjalankan klub tak tertarik pada sukses di lapangan. Hanya profit di bank."
BSM bukan satu-satunya yang menyuarakan amarah mereka secara tertulis. Langkah mereka diikuti Arsenal Supporters' Trust, yang merilis pernyataan:
"Dalam beberapa minggu terakhir Ivan Gazidis telah membicarakan intensi klub untuk menawarkan kontrak baru kepada Arsene Wenger. AST percaya itu tak patut. Untuk sekarang seluruh fokus klub harus pada mempergunakan hari-hari tersisa di jendela transfer untuk memperkuat tim secara signifikan."
"Fakta bahwa ada uang yang tersedia untuk memperkuat skuat tak dapat disangsikan. Analisis independen AST mengindikasikan terdapat dana antara £70 juta-£100 juta.
"Dalam beberapa jendela transfer terakhir Arsenal tak mempergunakan seluruh sumber daya yang ada untuk memperkuat tim. Suporter Arsenal kecewa dengan kurangnya ambisi terutama yang diilustrasikan ketika sang manajer mendeskripsikan tempat keempat seperti sebuah trofi."
"Kegagalan yang kami sorot terkait Wenger memegang kekuasaan terlalu besar terlihat semakin jelas dalam beberapa minggu terakhir. Ini harus dianggap sebagai masalah darurat."
0 komentar:
Post a Comment